Pasar Budaya, Kabupaten Sragen
Harga Mulai: Rp 2,000
Putri mandi merupakan kue berbentuk bola-bola dari tepung ketan yang berisi campuran kelapa parut dan gula merah. Kue ini disajikan dengan kuah santan, sehingga terasa gurih, manis, dan bertekstur kenyal.
Belum jelas dari mana nama putri mandi berasal. Bisa jadi karena bola-bolanya diberi warna merah, kuning, dan hijau sehingga terlihat cantik seperti puteri, kemudian direndam di kuah santan seperti sedang mandi. Putri mandi sering disebut-sebut sebagai kue mendut, bugis, lapek (lepat) bugis, atau rukuk-rukuk. Padahal, meski sama-sama bola ketan yang berisi parutan kelapa, masing-masing memiliki perbedaan.
Di Malaysia, kue yang sama diberi nama yang begitu berlawanan, yakni 'badak berendam' (atau 'sopang' di Negeri Sembilan). Biasanya kue ini hanya diberi pewarna hijau. Ukuran bola-bolanya juga sedikit lebih besar. Kue ini populer di Pantai Timur Malaysia, tepatnya di Kelantan dan Terengganu.
Untuk membuat bola-bolanya diperlukan tepung ketan, tepung sagu, santan, air kapur sirih, dan pasta pandan atau pewarna makanan. Bahan-bahan diuleni hingga dapat dibentuk, kemudian diisi dengan campuran parutan kelapa, gula merah, dan air yang sudah dimasak hingga kering. Adonan ditutup dan dibentuk menjadi bola-bola, lalu direbus hingga terapung. Setelah itu ditiriskan.
Saus santannya terdiri dari santan, sedikit tepung beras, serta gula pasir. Campuran ini dimasak hingga mendidih. Untuk menyajikannya, masukkan bola-bola ketan secukupnya ke dalam mangkuk kecil, lalu tuangi kuah santan. Kuahnya bisa diberi es batu agar menjadi lebih encer dan segar.