Kabupaten Klaten, Jawa Tengah
Asal-usul Ponggok berawal dari kawasan Desa-desa masa Mataram Kuno (Wanua; term bahasa Malayo-Polynesia) yang didalamnya menyimpan air yang melimpah. Kondisi arkeologis kawasan Ponggok berada di timur Gunung Merapi, kawasan Sanggrahan, satu rangkaian peradaban Shiwa-Buddha.
Ponggok bermakna pusat, inti, sumber, jantung, nunggak semi, kelestarian yang berkaitan dengan sumber air, sumber air yang tidak pernah habis, bermanfaat untuk meditasi dan sepuh tosan aji (senjata pusaka), dan penyembuhan bagi kuda atau kerbau (sato kewan lan raja kaya; Jawa) yang sakit.
Temuan arca-arca tersebut diperkirakan merupakan peninggalan masa Majapahit atau Mataram Kuno mengingat kesejarahan Desa-desa masa itu (Wanua) bertebaran artefak candi-candi Shiwa. “Benda-benda arkeologis itu sudah dibawa petugas purbakala ke Prambanan atau tempat lain,” imbuh Junaedhi Mulyono, Lurah Kepala Desa Ponggok. Dari informasi arkeologis dan naskah-naskah kuno dapatlah ditentukan asal-usul Desa Ponggok bermakna sebagai lokasi air yang melimpah dari dalam bumi dan mengalir dari Gunung Merapi sebagai salah satu pusat kosmologi Jawa. Posisi Desa Ponggok di bagian timur Merapi identik dengan kosmologi Jawa yaitu Pon yang mengandung unsur air bila kita lihat pada peta digital wilayah Ponggok tahun 1925 yang dirilis oleh Universitas Leiden.
Aliran air merupakan berkah bagi Desa tetapi juga objek kolonialisasi oleh perusahaan gula Hindia-Belanda. Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch pada tahun 1830 menerapkan sistem kultivasi atau budi daya (cultuurstelsel; tanam paksa) yang mengkoloni tanah di Desa-desa pulau Jawa untuk ditanami komoditi ekspor seperti kopi dan tebu. Kolonisasi Eropa berakibat pada tergerusnya hak asal-usul Desa yaitu terhapusnya tanah lungguh sejak masa Pakualam V pada tahun 1877 di Surakarta dan terdesak oleh ekspansi Eropa ke perkebunan di Desa-desa.
UU Desa menyediakan kaidah-kaidah hukum rekognisi terhadap lembaga kemasyarakatan Desa yang mengelola wisata Umbul Sigedang-Kapilaler. Legitimasinya cukup melalui Musyawarah Desa untuk membahas dan menyepakati lembaga kemasyarakatan Desa Ponggok, dan AD/ART bisa ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa. Legitimasi hukum publik atas organisasi/lembaga kemasyarakatan di Desa belum menjadi trending topic pada periode 2014-2019, tetapi saya perkirakan akan marak pada tahun-tahun mendatang seiring dengan mengembangnya partisipasi warga Desa. Naskah ini adalah cuplikan dari penelitian sosiologi hukum yang dilakukan oleh peneliti. Bila Anda berkenan menyebarluaskan tulisan sederhana ini, silahkan mengutip sumber tulisan dengan mencantumkan link blog ini. Anda tentu bisa melengkapi tulisan singkat ini dengan data, fakta, dan analisa rasional-komunikatif yang bermanfaat bagi Restorasi Republik Desa Ponggok.
Desa Ponggok disahkan menjadi desa wisata yakni tahun 2020. Namun sudah menjadi tempat wisata sejak tahun 2009 yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa Tirta Mandiri. Pada tahun 2018 BUMDes Tirta Mandiri menghasilkan pendapatan sebanyak 16 Milyar, sehingga dapat mendobrak pendapatan asli desa, yang dapat menunjang kebutuhan dan program desa; dari 1 rumah 1 sarjana, jaminan kesehatan untuk seluruh warga, dan bantuan lainnya yang sudah terencana dalam RPJMDES Desa Ponggok,
Dalam pengelolaan wisatanya, Desa Ponggok membentuk Kelompok Sadar Wisata Wanua Tirta yang mengelola Umbul Sigedhang-Kapilaler dan Umbul Besuki. Berikut penjelasan wisata-wisata yang ada di Desa Ponggok.
2. Umbul Besuki, Wisata yang satu ini ramah dengan udara segar, nyaman untuk berenang di tengah hutan, juga cocok dijadikan footage wedding, camping, dan lain sebagainya. Karena Umbul Besuki memiliki hutan, 5 kolam renang, dan saung-saung. Kolam renang umbul besuki memiliki kedalaman 1 meter sampai 2 meter saja.
Seperti di negara jepang, sahabat ponggok akan menemukan selokan yang berisi ikan-ikan cantik, tepat disebelah kanan kolam renang. Informasi penting bagi yang susah healing karena selalu bekerja, kami menyediakan co-working space, berupa saung-saung yang dilengkapi wifi. Dan disiapkan juga space untuk family gathering, meeting, ataupun pertemuan besar lainnya termasuk pernikahan.
Lengkap dengan fasilitas alamnya, umbul besuki juga menjadi tempat pilihan bagi sekolah alam sekitar Jawa Tengah dan Jawa Timur. Bagaimana sahabat ponggok? masih penasaran dengan kulinernya? Sesampai di Umbul Besuki, Anda akan disambut oleh ibu-ibu Pawone Besuki yang akan menyuguhkan berbagai menu, diantaranya; Pokwan, suket tea, berbagai olahan ikan, dan lain sebagainya. Sahabat Ponggok jangan sampai salah alamat ya, Umbul Besuki hanya berjarak 200 meter dari Balai Desa Ponggok.
3. Umbul Sigedhang-Kapilaler, Wisata ketiga ini memiliki Ph air yang sangat bagus, sehingga air minum kemasan Aqua yang biasa sahabat ponggok beli, air tersebut sumbernya dari Desa Ponggok, tepatnya di area Umbul Sigedhang. Meskipun tidak memiliki banyak wahana, wisata ini tersambung dengan umbul Kapilaler yang memiliki pohon-pohon beringin dengan akar memanjang ke atas. Sahabat ponggok sudah bisa membayangkan, sudah berapa ratus tahun umur pohon ini. Disini juga dapat digunakan untuk foto di bawah air.
Biasanya pengunjung memesan makanan terlebih dahulu ke Pawone Sigedhang, dengan berbagai varian menu sebelum beranjak berenang. Menurut salah satu pengunjung, "wajib membeli minuman lemon tea dan sate sultan, biasanya di solo namanya sate kere, nah di sigedhang juga ada sate sultan yang rasanya gak kalah sama sate kere yang di solo." tutur mbak Anisa dari Solo.
Umbul ini juga menjadi pilihan anak-anak muda terutama geng/kelompok cowok-cowok di sore hari. Kedalamannya cukup rendah, 70 cm sampai 1,5 meter, jadi bisa dijadikan tempat latihan renang, sahabat ponggok. Keunikan ketiga umbul ini tidak ada bandingnya, karena sama-sama unik. Kami tunggu foto aesthetic-nya ya. Selamat menemukan sensasi baru, yang super dingin dan seger!
4. Ponggok Ciblon, Salah satu wisata yang tidak memiliki debit air, karena ponggok ciblon dibentuk sebagai tempat latihan berenang bagi atlit ataupun anak-anak. Wisata ini berjarak 50 meter dari Balai Desa Banyu Panguripan. Meskipun disamping jalan, ponggok ciblon juga dipenuhi rimbunan pohon, sehingga cocok untuk wisatawan yang ingin mengajak keluarga berlibur / family gathering, dan lain sebagainya. Sahabat Ponggok dapat menikmati ikan nila bakar madu yang super delicious, karena Ponggok Ciblon biasanya dijadikan resto pilihan untuk makan siang.
Terima kasih sahabat ponggok, sudah membaca artikel ini, kami tunggu ya,
#DiPonggokAja