Desa Wisata BUMI TURONGGO YAKSO

Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur

BUMI TURONGGO YAKSO

                                           PROFIL DESA WISATA BUDAYA BUMI TURONGGO YAKSO

                                    DESA DONGKO KECAMATAN DONGKO KABUPATEN TRENGGALEK                          

                                            https://youtu.be/_vvjh0vaJaA?si=L1vSNQ0sI4tOUH2b                                                                  

                                                                 I. Gambaran Umum  Desa Dongko                           
                Desa Dongko berjarak 25km dari pusat kota Trenggalek, sebelah barat Kabupaten Pacitan dan sebelah timur Kabupaten Tulungagung. Desa Dongko berada di jalur lintas selatan yang menghubungkan propinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah, Posisi  ini memudahkan wisatawan untuk berkunjung secara estafet berwisata dari Jawa Timur ke Jawa Tengah atau sebaliknya. 

               Desa Dongko memiliki potensi wisata yang cukup besar kususnya Wisata Budaya, hal ini yang melatar belakangi bahwa Dongko disebut dengan Desa Warisan Budaya (Culture Heritage) dan membawa nama Kecamatan Dongko masuk dalam kategori 4 kota yang berada di Kabupaten Trenggalek dengan sebutan Kota Warisan Budaya (Culture Heritage City). Budaya-budaya yang terjaga kelestarianya diantaranya ;

  1. Upacara Adat Ngetung Batih 
  2. Upacara Adat Baritan yang merupakan asal muasal Tari Turonggo Yakso yang tidak asing lagi dikalangan masyarakat Trenggalek dan sekitarnya. Yang mana Tari Turonggo Yakso inilah yang menjadi IKON kota Trenggalek, maka tak pelak lagi bahwa Dongko disebut juga dengan Bumi Turonggo Yakso
  3. Upacara Adat Bersih Mason di Kampoeng Jawa. Upacara adat bersih mason ini  sangat kental dengan kegiatan KONSERVASI SUMBER MATA AIR yang dilakukan secara turun tumurun oleh warga. Dan Kampoeng Jawa adalah salah satu bagian dari wilayah Desa Dongko tepatnya di Dusun Klangsur yang mana masyarakatnya masih berpegang teguh dengan adat istiadat Jawa tinggalan leluhur, meskipun ditengah-tengah era globalisasi yang tentu saja banyak pengaruh masuknya budaya manca.
  4. Berbagai kegiatan kesenian sebagai warisan budaya yang tetap lestari keberadaanya antara lain; 
    1. Seni Kentrung
    2. Seni Terbang Ello
    3. Seni Turonggo Yakso yang keberadaanya sangat Eksis di setiap Dusun
    4. Seni Tayub (Sanggar Pelatihan Waranggono)
    5. Sanggar Karawitan dan Pelatihan Pesinden 
    6. Sanggar Tari Tradisional ( 3 buah Sanggar )
    7. Sanggar Campur Sari ( 3 buah Sanggar )
    8. Sanggar Seni Pedalangan
    9. Kesenian Jaranan (ada 11 group)
  5. Tradisi Galungan dengan kegiatan Jamasan Pusaka dan arak-arakan Pusaka 
  6. Tradisi Winisudan Waranggono dan Pesinden
  7. Tradisi Bundelan dimalam 1 Suro

                   Keberadaan Desa Dongko yang berada ditengah-tengah kota Kecamatan, dan dilewati oleh jalan besar Jalur Lintas Selatan, sehingga dari sisi transportasi Desa wisata Dongko tidak ada kendala dalam arti bisa ditempuh dengan semua jenis kendaraan. Desa Dongko mempunyai topografi perbukitan sehingga menambah asrinya pemandangan yang bisa dijadikan sebagai Wisata Alam yang menyenangkan, dibarengi warganya yang ramah tamah dan masih memegang teguh adat sopan santun sebagai peninggalan leluhur Jawa. Desa Dongko mempunyai wisata alam yang menarik yaitu:

  1.  Goa Kalimati Atas, Goa Kalimati Bawah, 
  2. Jurug Mango, Sungai Premban, Sungai Jero Guris, dan Sungai Simbaton, dengan bebatuanya  serta kelokanya yang menawan dan dikelilingi sawah yang membentang luas  di sepanjang pinggir sungai dengan teras iringnya yang nampak serasi menambah keindahan pemandanganya. 
  3. Bukit Mbaras, Bukit Sekaran Damar Sejati, Bukit Putri dengan Sendang Penguripanya yang menjulang tinggi sebagai gardu pandang  Desa Dongko  dengan pemandanganya yang indah.  

Dengan kondisi alam diatas pegunungan yang demikian tadi membuat  Desa Wisata Dongko ini mempunyai Pokdarwis yang diberi nama Giri Dewata  ( Giri = Gunung , Dewata = Desa Wisata ) jadi bisa diartikan sebagai Desa Wisata yang berada diwilayah pegunungan.                      

 Selain itu Desa Dongko juga mempunyai UMKM dengan produk-produknya yang berkwalitas dan sudah mempunyai pemasaran luas antara lain :

  1. Kerajinan bambu, yang sudah menembus exsport ke Eropa, 
  2. Kerajinan batik sibori dan batik ekoprint, 
  3. Serta kuliner tempe debog, Nasi tiwul dengan sayur cirang disertai emplek telur, 
  4. Ternak Kambing Etawa yang sudah mempunyai pasar Nasional, ternak Ayam dan masih banyak lainya yang tidak bisa kami jelaskan satu-persatu. 

              Kegiatan pemerintahan Kecamatan dikendalikan dari Desa Dongko karena di Desa Dongko terletak Kantor Kecamatan, Kantor Kepolisian, Kantor Koramil, Kantor Urusan Agama, Kantor Pendidikan, Balai Penyuluhan Pertanian, Kantor Puskesmas.                

              Kegiatan Perekonomian Kecamatan Dongko juga terpusat di Desa Dongko, hal ini terbukti bahwa Pasar Kecamatan Dongko juga terletak di Desa Dongko yang mempunyai aktifitas sehari-hari dan aktifitas terbesarnya 5 hari sekali. 


                                                II. Produk Wisata Budaya dengan Deskripsi singkat
             Untuk produk Wisata unggulan Desa Dongko adalah Wisata Budaya yang meliputi diantaranya; 

1. Upacara adat Ngetung Batih
            Upacara adat Ngetung Batih  adalah upacara adat yang dilakukan oleh warga masyarakat Dongko menyambut datangnya tahun baru Jawa tepatnya tanggal 1 Suro. Uapacara adat ngetung batih mempunyai makna ( Ngetung = Menghitung, Batih = Anggota Keluarga ) menghitung seluruh anggota keluarga dengan ditandai takir plonthang seraya memohon kepada Tuhan agar diberkahi kesehatan, keselamatan, kekuatan lahir batin dan keberlimpahan. ( Deskripsi secara lengkap dan disertai gambar-gambar bisa dilihat pada Assessment) 

Keberadaan Upacara Adat Ngetung Batih sudah diakui  oleh : 

         1. Balai Pelestari Nilai Budaya ( BPNB ) Jogjakarta di tahun 2018   

         2. Diakui dan tercatat secara Nasional sebagai Warisan Budaya Tak Benda ( WBTB )  

2. Upacara Adat Baritan dan Turonggo Yakso

       A. Sejarah Singkat  Baritan 
            -Baritan. Baritan adalah upacara adat warga masyarakat Desa Dongko Kecamatan Dongko yang merupakan sumber terciptanya Seni Jaranan Turonggo Yakso. Upacara Adat Baritan  dilaksanakan di bulan pertama tahun Jawa yaitu bulan Suro. Baritan ini bertujuan untuk memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar hewan piaraan ( Ternak ) dan pertanianya bisa selamat dari marabahaya, penyakit, hama, terkaman binatang buas, bencana, dlsb.

            -Asal Kata Baritan. Baritan berasal dari kata; mBabar Sari Perwitan (mBabar= menggelar, Sari= inti sari, Perwitan= tumurune ilmu gaib) yang berarti menggelar inti sari ilmu gaib yang dilengkapi dengan Ubarampe Sesaji dengan kreasi budaya agar bisa dipahami dan dimengerti akan makna dan tujuanya oleh warga masyarakat.      

             -Dadung Awuk. Menurut cerita dari leluhur, konon pada jaman dahulu ada Raja Siluman (Jin Raksasa) yang sakti mandraguna dan kebiasaanya mengganggu ketentraman warga utamanya warga yang mempunyai ternak piaraan (seperti kerbau, sapi, dll ) dengan cara mencuri ternak, mengganggu kesehatan ternak, bahkan tidak segan membunuh dan memakan ternak-ternak warga. Raja siluman tersebut bernama Dadung Awuk. Akan tetapi pada suatu hari ada Seorang Pertapa yang Gagah Berani, Berjiwa Kasatria datang untuk melawan Raja Siluman (Dadung Awuk) tersebut, kemudian keduanya melakukan adu kesaktian (melakukan panca bakah), walhasil Raja Siluman itu dapat ditaklukan dan menyerah dengan suatu syarat perjanjian; 

              1. Raja Siluman (Dadung Awuk) tidak akan mengganggu dan makan ternak warga, selama warga                     tiap tahunya dalam bulan Suro selalu mengadakan Upacara Adat Baritan yang disertai berbagai                   macam sesaji (ambengan) serta digelar langen beksan, konon Dadung Awuk kesukaanya                               memang langen beksan.

               2. Raja Siluman (Dadung Awuk) tersebut siap diperintah apa saja oleh sang Pertapa, seperti halnya                    untuk menggembala ternak, menjaga ternak-ternak warga dari berbagai ancaman                                            marabahaya dan segala macam penyakit agar ternak warga bisa sehat, berkembang, babar                          tumangkar sehingga membawa peningkatan kesejahteraan warga.

      B.  Sejarah Singkat Turonggo Yakso
            Turonggo Yakso adalah seni khas jaranan masyarakat Dongko, yang mana seni Jaranan Turonggo Yakso berbeda dan unik jika dibanding dengan seni Jaranan yang biasa berada di daerah-daerah lain, karena kudanya berwajah Raksasa. Turonggo Yakso berasal dari kata : Turonggo = Jaran / Kuda dan Yakso = Buto / Raksasa. Jadi seni Jaranan Turonggo Yakso adalah seni jaranan yang  kudanya bergambarkan Kuda Berwajah Raksasa dan penunggangnya adalah seorang Satria yang gagah berani. Turonggo Yakso yang  lahir di Desa Dongko (sekarang telah menjadi ikon Kabupaten Trenggalek), tidak bisa dipisahkan dengan Upacara Adat Baritan , karena Turonggo Yakso tercipta dari adanya Baritan. 

           -Seni Jaranan Turonggo Yakso. Seni Jaranan Turonggo Yakso ini diambil dari cerita sejarah adanya Upacara Adat Baritan. Dimana Turonggo Yakso ini sebagai gambaran dari sosok Raja Siluman  ( si- Dadung Awuk ) yang mempunyai sifat angkara murka dan sering mengganggu ketentraman warga, Sedangkan si penunggang kudanya ini adalah menggambarkan seorang Satria Gagah Berani yang bisa menaklukan dan mengendalikan keangkara murkaan Raja Siluman (si -Dadung Awuk = yang diceritakan pada sejarah baritan ).   

           -Nilai Filosofis Jaranan Turonggo Yakso. Dalam seni jaranan Turonggo Yakso ini mempunyai nilai Filosofi bahwa, nafsu dan watak keangkara murkaan bisa ditaklukan dan dikendalikan oleh sifat dan watak kasatria. Maka Dadung Awuk yang mempunyai watak angkara murka digambarkan sebagai Kuda Yang Berwajah Raksasa . Sedangkan satria digambarkan sebagai penunggang kuda yang bisa mengendalikan keangkara murkaan Dadung Awuk. 

             -Gerakan Tari Jaranan Turonggo Yakso
Seni Jaranan Turonggo Yakso ini mempunyai gerak tari jaranan yang indah sebagai gambaran dari perang melawan hewan pemakan ternak dan Hewan Perusak Tanaman serta gerakan petani yang sedang bercocok tanam gembira ria dan bahagia setelah ternak dan pertanianya bebas dari hama dan penyakit sehingga panenya melimpah.

             -Iringan Klasik yang Digunakan

Kendhang, Slompret, Kethuk 2 dan Kenong 6, Gong 6 dan Gong suwuk 6, Angklung 3 buah, Kenthongan, Simbal dan Jedhor
        

            - Jaranan, Celengan dan Barongan

                a. Jaranan.                                                                                            

                    Jaranan yang digunakan saat pentas adalah Jaranan yang berbentuk Turonggo Yakso = badan                      kuda, wajah raksasa. Jaranan ini terbuat dari kulit lembu atau kerbau. Bentuk gambar jaranan                        pada umumnya adalah; Buto Patih berbadan Kuda ( Raksasa dari tokoh pewayangan yang                            mempunyai jabatan Patih ), dan Buto Gagal berbadan kuda ( Raksasa dari tokoh pewayangan                         yang berperan sebagai prajurit )

                b. Celengan. 

                     Celengan terbuat dari kulit lembu atau kerbau yang menggambarkan babi hutan ( celeng )                            yang merupakan hama pemakan dan  perusak tanaman.
                 c. Barongan.

                      Barongan terbuat dari kayu yang menyerupai kepala Ular Naga dan Jamang terbuat dari Kulit                       serta kain penutup dari kepala sampai kaki . Barongan ini mengambarkan hama dan penyakit                         ternak maupun tanaman baik yang kelihatan maupun tidak kelihatan.
 

              -Uborampe Sesaji 
Pada saat pentas Jaranan Turonggo Yakso ada beberapa syarat yang harus dipenuhi yaitu Sesaji dan Uborampe lainya. Sesaji ini digunakan oleh Landang atau Sesepuh Grup Jaranan untuk memohon kepada Tuhan atas keselamatan pemain maupun penonton yang hadir disaat pertunjukan serta pada saat pemain Jaranan mengalami Trans atau Ndadi.
          Uborampe Sesaji tersebut antara lain :
         a. Dupa
         b. Bunga Tiga Warna ( Melati, Kanthil, Mawar )
         c. Bunga Boreh
         d. Pisang Setangkep ( dua Sisir yang ditata berhadapan )
         e. Kelapa Gundhul yang ditali Lawe ( Kambil Gundhil ditali Lawe Wenang )
          f. Pulo Gimbal Pulo Grinsing

3. Upacara Adat Bersih Mason

          Sejarah Singkat Bersih Mason
          3.1. Asal-usul Bersih Mason.
            Singkat cerita, pada jaman Mataram ada seorang pertapa berparas cantik dan ramah yang Bernama Putri Pandanwangi. Putri bertapa dipuncakbukit namanya Bukit Putri. Jikalau sang Putri ingin mensucikan diri mandi siram jamas dan lain sebagainya, sang putri pergi ke lembah bukit menuju sumber air yang sekarang disebut dengan Mason Pandanwangi( Mason=adalah sebutan kearipan lokal dari sumber air yang digunakan untuk hidup sehari-hari warga masyarakat ). Mason ini merupakan sumber air yang digunakan warga sekitar untuk air minum, masak, mandi dan mengairi sawah.

        Pada suatu ketika saat kemarau tiba sumber air Mason Pandanwangi mengecil dan sawah disekitaran tidak kebagian air, maka berkatalah Putri Pandanwangi kepada tetua warga disitu,  Singkat cerita, pada jaman Mataram ada seorang pertapa berparas cantik dan ramah yang Bernama Putri Pandanwangi. Putri bertapa dipuncakbukit namanya Bukit Putri. Jikalau sang Putri ingin mensucikan diri mandi siram jamas dan lain sebagainya, sang putri pergi ke lembah bukit menuju sumber air yang sekarang disebut dengan Mason Pandanwangi( Mason=adalah sebutan kearipan lokal dari sumber air yang digunakan untuk hidup sehari-hari warga masyarakat ). Mason ini merupakan sumber air yang digunakan warga sekitar untuk air minum, masak, mandi dan mengairi sawah.

        Pada suatu ketika saat kemarau tiba sumber air Mason Pandanwangi mengecil dan sawah disekitaran tidak kebagian air, maka berkatalah Putri Pandanwangi kepada tetua warga disitu,
-. Putri Pandanwangi : ?ki sanak, coba lihat sumber air di mason kita, saat ini tidak mencukupi untuk mengairi sawah kalian, padi banyak yang gagal panen?, 
-. Warga kemudian bertanya kepada putri pandanwangi,: ?duh sang putri, bagaimana cara kita untuk memulihkan sumber air di mason kita ini??
 -. Putri Pandanwangi menjawabnya dengan senyum yang lembut dan kelihatan cantik dan ramahnya : ?baik kisanak, untuk mengatasi hal tersebut yang harus kita lakukan, yang pertama; Kisanak harus memberitahu kepada saudara-saudara kita, kalau membuka lahan pertanian jangan sampai di atas atau disekitar mason kita, karena kalau pohon-pohon ditebang habis itu bisa mengakibatkan air tidak bisa tersimpan ditanah,sehingga sumber air menjadi kecil,  bahkan kalau dimusim penghujan bisa mengakibatkan tanah longsor dan banjir. Kedua : Kita harus melakukan penanaman pohon kembali disekitaran mason kita ini agar nantinya air hujan yang turun bisa tersimpan dalam tanah yang terikat oleh akar-akar pohon yang kita tanam. Ketiga : dalam tiap-tiap tahun di bulan Longkang kita harus melakukan bersih mason yang maksudnya agar; mason yang kita gunakan ini terjaga kebersihanya  dan seraya kita mengucap rasa syukur kepada Tuhan atas limpahan rahmatnya yang telah diberikan kepada kita?.
     Kemudian sang Putri mengajak kepada warga membuat ubarampe sesaji untuk kelengkapan berdoa. Ubarampe sesaji ini mengandung maksud dan tujuan ; sebagai ucapan rasa syukur serta doa yang diwujudkan dengan simbul-simbul yang bisa dipahami dan dirasakan. Selain itu sesaji ini mempunyai nilai filosofis yang tinggi. Semenjak  peristiwa itulah bersih mason dan penanaman pohon untuk konservasi sumber mata air selalu dilakukan warga setiap tahunya hingga  sekarang masih terjaga kelestarianya.

Jadi lebih tegasnya apa itu Bersih Mason?

BersihMason adalah : kegiatan yang dilakukan oleh warga setempat berupa kegiatan bersih-bersih dilokasi mason (= sumber mata air ) dan disertai dengan menanam pohon-pohon disekitaran Mason ( sumber air ) yang berfungsi sebagai konservasi sumber mata air. Mason adalah :  lokasi sumber mata air bersih yang diambil air bersihnya untuk digunakan sebagai kebutuhan sehari-hari misal; untuk minum, memasak, mandi dan sisanya untuk mengairi sawah dan lahan pertanian lainya. Selain kegiatan seperti tersebut diatas, pada kegiatan Bersih Mason juga ada kegiatan ritual yang berupa Kendurianyang dipimpin oleh sesepuh adat. Kendurian ini bermaksud ; sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan YME atas berkah yang diberikan berupa air bersih yang tiada hentinya mengalir sepanjang tahun serta dalam acara ritual tersebut warga melakukan do?a bersama agar selalu dikaruniai keselamatan, kesehatan dan keberlimpahan.

  •      3.2 Kegiatan dalam Bersih Masona. 
              a. Rembug Warga
              Dalam mengawali kegiatan Upacara Adat Bersih Mason yang pertama dilakukan adalah rembug warga dengan peserta  sesepuh -sesepuh warga Mason dan Ketua RT setempat yang dipimpin oleh bapak Kepala Dusun.
              b. Pelaksanaan Upacara Adat Bersih Mason
              Pelaksanaan Bersih Mason ditandai dengan pemukulan kenthongan oleh Sesepuh Adat, sebagai tanda rangkaian Upacara Adat Bersih Mason dimulai, kemudian warga berdatangan dengan membawa bibit kayu untuk ditanam sebagai tutup sumber, selanjutnya warga melakukan bersih-bersih dilingkungan sekitar mason dan menanam kayu yang dibawa dari rumah di sekitaran mason sebagai upaya konservasi sumber mata air.
        3.3 Hiburan Tasyakuran Upacara Adat Bersih Mason
               Hiburan sebagai wujud syukur, Sebagai ungkapan rasa syukur terhadap Tuhan dan Ungkapan kebahagyaan warga atas limpahan berkahNya, seusai prosesi upacara adat Bersih Mason, malamnya diadakan hiburan.
        3.4 Ruwatan
              Setelah pentas hiburan sebagai puncaknya acara dilaksanakan ruwatan. Ruwatan ini dengan maksud memanjatkan do?a kepada Tuhan agar warga masyarakat selalu mendapatkan limpahan Kesehatan, kekuatan, keselamatan dan rezeki yang melimpah. Dan wilayah tersebut bebas dari pageblug, wabah dan bencana.
    4. Sanggar Karawitan danSekolah Pedalangan
        Sanggar karawitan dan sekolah pedalangan Marsudi Laras ini diasuh oleh Dalang Kondang di Jawatimur dan Guru-guru seni karawitan lulusan dari ISI Jogjakarta, dan sudah meluluskan banyak Dalang muda dan Dalang Cilik yang berkwalitas.
    5. Sanggar tari tradisional
     Di Desa Dongko terdapat 3 (tiga Sanggar) Tari  Tradisional yaitu ;
      1. Sanggar Tari Purwo Budoyo, 
      2. Sanggar Tari Sekar Mayang dan
      3. Sanggar Tari Nismara Sari.
          Sanggar tari-sanggar tari ini diasuh oleh pelatih-pelatih tari yang sudah mumpuni, karena semuanya punya prestasi baik di tingkat daerah maupun tingkat nasional. Maka dari itu sanggar tari dan kreasinya mempunyai daya Tarik wisata tersendiri, bahkan tidak ayal kalua Dongko sebagai rujukan untuk tempat pelatihan bagi pegiat-pegiat tari dari lain daerah.
    6. Sekolah Pesinden dan Waranggono Pardipo Laras
         Sekolah Pesinden dan Waranggono Pardipo Laras ini sudah lama sekali ada di Dongko, dan telah mencetak sinden-sinden dan waranggono kondang berkat kepiawainya pelatih yang benar-benar sudah senior. Tentu saja ini merupakan daya Tarik sendiri untuk wisatawan yang suka akan budaya Jawa. Sanggar DipoLaras ini selain merupakan tempat sekolah  Pesinden dan Waranggono juga merupakan sekolah Penyanyi  Campursari Klasik, yang dilengkapi dengan  Sanggar Tari Jumangkah yang kusus untuk sekolah joged Waranggono.
    7. Kegiatan Seni sebagai Daya Tarik Wisata Lainya di Desa Dongko
         Disamping apa yang tersebut diatas kegiatan seni memang sudah melekat di hati masyarakat Dongko, hal ini terlihat dari banyaknya grup kesenian di tiap-tiap Dusun. 
    Dongko Terdiri dari 7 Dusun dengan berbagai daya tarik Wisata  kususnya di bidang seni yang berpariatif yaitu sebagai gambaranya berikut :
         1. Dusun Krajan
         Dusun Krajan terletak di jantung kota Kecamatan Dongko juga jantung kota Desa dongko yang terdiri dari 10 RT dengan jumlah penduduk 1.540 jiwa .  Dusun Krajan  sebagai letak pusat Pemerintahan Kecamatan maupun  letak Pemerintahan Desa, terdapat sekolahan PAUD Anugerah, TK Pertiwi, TK Mutiara, TPQ Alhidayah, SD Negri 1 Dongko, SDI An-Nafi, SMP Islam Dongko dan SMA Negri Dongko, Pondok Darusalam. Dusun Krajan juga merupakan pusat kegiatan perekonomian Kecamatan Dongko karena Pasar Kecamatan Dongko juga terletak di Dusun Krajan ini. Dusun Krajan mempunyai daya Tarik Wisata dibidang kesenia, yang terdiri dari ;
        a. Seni Jaranan terdapat 3 grup yaitu ;
            1. Grup Jaranan Amemalat Driyo
            2. Grup Jaranan Kridho Bawono
            3. Grup Jaranan Mitra Budaya
       b. Seni Campursari terdapat 2 grup yaitu ; 
            1. Grup Campursari Bala Musica
            2. Grup Campursari Kusuma Nada
       c. Seni Karawitan ada 2 grup yaitu ;
           1. Grup Karawitan Marsudi laras
           2. Grup Karawitan Ibu-ibu PKK
       d. Seni Pedalangan ada 1 grup yaitu ; dalang kondang di Jawa Timur Ki Genit Carito
       e. Seni Kentrung ada 1 grup yaitu ; Kentrung Panji Wulung
       f. Seni Terbang Elo ada 1 grup yaitu : Kalimati Bangkit
      g. Seni Reog Kendang ada 1 grup yaitu; Reog Kendang Cokro Manunggal
      h. Sanggar Tari Jumangkah khusus joged Waranggono 
       i. Pengrajin Wayang Kulit dan Kendang 

    2. Dusun Blimbing
        Dusun Blimbing terletak sebelah barat Dusun Krajan dan juga masih termasuk pusat kota Desa Dongko, terdiri dari 10 RT dengan jumlah penduduk sekitar 1.597 jiwa.  Di Dusun Blimbing juga merupakan pusat Perkantoran, Sekolahan, Kantor Puskesmas Dongko, KUA Dongko,untuk sekolah terdapat PAUD Lestari, TK Idata, Lembaga Kursus Rumah Pintar, SDN 3 Dongko,  SMP Negri 1  Dongko, Madrasah Tsanawiyah Dongko, SMK Islam GUPPI Dongko. Sedangkan sarana ibadah terbesar di Dongko yaitu Masjid Jami? Dongko, Lapangan  umum dan Olahraga Dongko. Lapangan Futsal, Lapangan Bola Voly juga terpusat di Dusun Blimbing. Untuk transportasi Dusun Blimbing tidak ada kendala karena dilewati jalan besar  Jalur Lintas Selatan.

Daya Tarik wisata dibidang seni yang terdapat di Dusun Blimbing yaitu :

  1. Seni Jaranan ada 4 grup yaitu ;
  • Grup Jaranan Turonggo Yakso Purwo budoyo
  • Grup Reog Singo Mudho
  • Grup Jaranan Tri Wijaya kelompok Dewasa dan
  • Grup Jaranan Tri Wijaya kelompok Muda
  1. Seni Campursari ada 1 grup yaitu ; Sanggar Campursari New Andika
  2. Sanggar Tari Purwo Budoyo
  3. Sanggar Tari Sekar Mayang
  4. Kerajinan Pernak-pernik pakaian Jaranan dan Wayang Kulit
  5. Kerajinan Pemahat Barongan dan Jaranan Turonggo Yakso serta hiasan dinding dari kulit

    3. Dusun Karang Tengah
        Dusun Karang Tengah berada  berbatasan dengan Dusun Krajan yaitu berada disebelah timur yang juga termasuk diwilayah kota Dongko, terdiri dari 10 RT dengan jumlah penduduk sekitar 1.985jiwa. di Dusun Karang Tengah terletak kantor Balai Penyuluhan Pertanian , Sekolahan TK Darma Wanita II, SDN 5 Dongko serta MI Alhikmah GUPPI, Untuk transportasi Dusun Karangtengah tidak ada kendala karena dilewati jalan Daerah lintas Kecamatan.

       Daya Tarik Wisata di Dusun Karang Tengah 

  1. Jaranan ada 1 grup yaitu; Grup Jaranan Turonggo Agung Taruno
  2. Kesenian terbang elo ada 1 grup yaitu; Karangtengah Kumandang
  3. Sanggar Tari Nismara Sari

    4.Dusun Klangsur ( Kampoeng Jawa )
       Dusun Klangsur terletak bersebelahan dengan Dusun Krajan yaitu berada disebelah selatan Dusun Krajan. Dusun Klangsur mempunyai Jumlah penduduk 1.417 jiwa dan terdiri dari 8 RT, Sekolahan SDN 4 Dongko. Dalam melengkapi daya dukung Desa Wisata ada potensi wisata di Dusun Klangsur yang juga tidak kalah dengan dusun-dusun lainya . Transportasi ke Dusun Klangsur bisa ditempuh dengan Kendaraan Roda 4 dan 6 karena Dusun Klangsur dilewati jalan Daerah lintas Desa.

Daya Tarik wisata yang terletak di dusun Klangsur dibidang seni yaitu :
         1. Jaranan ada 1 grup yaitu ; Grup Jaranan Saputro Mudho
         2. Seni terbang elo 1 grup yaitu ; Terbang Elo Klangsur Damai
       
      Merupakan daya Tarik Wisata tersendiri bahwa Dusun Klangsur ini mempunyai sebutan ?Kampoeng Jawa?, karena masyarakatnya masih sangat kenthal dengan budaya Jawa warisan leluhur walaupun gencarnya globalisasi dan masuknya budaya manca, namun masyarakat di Dusun Klangsur tidak terpengaruh dan tetap berpegang teguh dengan adat istiadat Jawa. Di Dusun Klangsur ini juga berdiri Padhepokan Pelestari Budaya dan satu-satunya di Dingko yaitu; Padhepokan Watukuncung.

      5. Dusun Kasihan
          Dusun Kasihan berada juga berbatasan dengan Dusun Krajan yaitu berada disebelah utara yang juga termasuk diwilayah kota  Desa Dongko, terdiri dari  11 RT dengan jumlah penduduk sekitar 1.471  jiwa. di Dusun Kasihan terdapat Sekolah TK Darma Wanita II, SDN 2 Dongko dan Lembaga Kursus Bahasa Inggris  ?Java Cours? . Serta kelompok kegiatan UMKM yang sudah terkenal di daerah Trenggalek yaitu batik sibori.  Sarana transportasi Dusun Kasihan  tidak ada kendala karena dilewati jalan besar Jalur Lintas Selatan.

Daya tarik wisata dibidang seni yang terletak di dusun Kasihan yaitu :

    1. Jaranan ada 2 grup yaitu ;
       1. Grup Jaranan Kridho Budoyo
       2. Grup Jaranan Kridho Budoyo Mudo
2. Seni solawatan Sambang 1 grup

    6. Dusun Premban
         Dusun Premban terletak paling barat dari wilayah Desa Dongko yang memiliki wilayah terluas dan berpenduduk 1.892  Jiwa dan terdiri  13  RT . Keberadaan sekolah  TK Darma Wanita I, SDN 2 Dongko merupakan sarana pendidikan dasar di Dusun Premban.Untuk sarana transportasi lancar untuk semua jenis kendaran meski wilayah ini tidak dilewati jalur Lintas Selatan. Dengan topografi yang merupakan bukit dan hutan serta bentuk sungai yang curam berkelok dan bebatuan yang indah tampak seperti ornamen wilayah Dusun Premban mempunyai potensi besar dengan wisata alamnya.

Daya Tarik wisata dibidang seni yang terletak di dusun Premban yaitu :

  1. Seni Jaranan ada 1 grup yaitu; Grup Jaranan Turonggo Sakti
  2. Seni Terbang elo ada 1 grup yaitu; Premban Kumandang

    7. Dusun Jajar
        Dusun Jajar adalah wilayah Desa Dongko yang paling utara dan topografinya adalah daerah pegunungan, hutan dan bukit yang mempunyai penduduk 1.313  Jiwa dan terdiri 9 RT. Dusun Jajar ini disebut dengan Gudang Waranggono, memang disinilah tempat belajarnya para Waranggono, dan Dusun ini sangat besar kontribusinya terhadap kegiatan budaya yang digelar oleh Desa Dongko. Pendidikan yang ada masih pendidikan dasar yaitu SDN 7 Dongko. Sarana transportasi lancar cocok untuk segala kendaraan karena jalan menuju Dusun Jajar merupakan Jalan Daerah lintas Kecamatan.

  1. Daya Tarik Wisata dibidang seni ini bahwa Dusun Jajar mempunyai keistimewaan yaitu Kampoeng Waranggono, sebutan ini sangat layak karena banyak Waranggono yang berdomisili di Dusun Jajar dan bahkan banyak calon Waranggono yang belajar di Dusun Jajar ini. 
  2. Jaranan di Dusun Jajar ada 1 grup yaitu; Putro Taruno Sakti
  3. Seni terbang elo ada 1 grup yaitu Jajar Beriman

                                                               II. Daya Tarik Wisata Kuliner
               Kuliner; untuk kuliner di Desa Dongko juga terkenal dengan Rumah Makan Tradisional yang  menyediakan menu tradisional, ada nasi thiwul, sayur cirang, sayur ontong gedang, emplek telur juga sambel teri oseng pokak dan masih banyak menu tradisional lainya. Kuliner yang berada di Desa Dongko juga didukung dengan Kuliner-kuliner lainya yaitu;
    1. Tempe Debog ; Tempe debog adalah tempe yang pembuatanya menggunakan debog (Kulit pohon pisang)  sebagai tempat fermentasinya, sehingga rasa yang diperoleh menjadi enak dah mempunyai bau yang khas gurihnya.
    2. Jamu Gendhong Tradisional 
       a. Beras Kencur
       b. Temu Lawak
       c. Lempuyang
       d. Suruh Kunci (daun sirih + rempah-rempah)
                                                                 III. Daya Tarik Wisata Alam
                   Desa Dongko dengan topografinya yang pegunungan sudah barang tentu udaranya sejuk didukung dengan pemandangan alam yang indah sehingga membuat wisatawan betah tinggal di Desa Dongko. Wisata Alam yang kami banggakan di Desa Kami adalah :
    1. Goa Kalimati.
                Goa ini berada di pinggir jalan JLS (Jalur Lintas Selatan), akses mudah dan terdapat dua goa yang sama indahnya. Dua goa ini disebut dengan goa kalimati atas dan goa kalimati bawah.
    2. LGG (Lungur Gedhe Green).
                LGG  merupakan hutan pinus di ketinggian Dusun Krajan, dekat Pasar Dongko, cocok untuk Camping Ground.dan Out Bound, akses mudah dan dekat dengan fasilitas umum.
    3. Wisata Alam Tunggu Sawah dan Susur Sungai.
                Daya Tarik wisata ini membuat wisatawan merasa senang dan fresh karena wisata tunggu sawah dan susur sungai ini langkadisaat ini. Akses wisata ini juga mudah karena tidak jauh dari jalur lintas selatan.
    4. Bukit Sekaran Damar Sejati
                Di Desa Dongko ini ada petilasan bersejarah yaitu tempat tetirahnya seorang Prajurit Mataram yang Misuwur dan beliau sebagai pencetus Upacara Adat Ngetung Batih yaitu di puncak bukit Sekaran yang sering disebut? Taman Sekaran Sang Damar Sejati? dan peninggalanya masih ada yaitu Pusaka Tumbak Damar Sejati Joyo Penatas serta Pakaian Keprajuritan Mataram.
    5. Hutan PinusBukit Ngemplak dan Jurug Mango
               Wisata Alam di Desa Dongko amat Beragam karena Dongko merupakan wilayah perbukitan serta banyak lembah didalamnya.
    6. Gardu Pandang Dongko Bukit Mbaras
               Wisata Alam Bukit Mbaras merupakan bukit gardu pandang yang tertinggi di Desa Dongko. Dari bukit ini kita bisa melihat wilayah Desa Dongko dari ujung timur sampai ujung barat. Untuk itu Bukit Mbaras merupakan daya Tarik wisata alam selain gardu pandang juga mempunyai panorama yang indah. Tempat ini juga biasa digunakan untuk penghobi motor adventure. 

                                                             IV. Daya Tarik Wisata Buatan

               Di Desa Dongko juga ada Wisata Buatan yaitu; 
1. Edu Wisata Pertanian Gema Kucur
    Edu Wisata Gema Kucur merupakan pusat edukasi pertanian yang berada di Desa Dongko dengan berbagai kegiatan Pertanian dan Peternakan dibawah binaan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Trenggalek.
2. Kolam Renang Berkah Lestari
    Kolam yang siap digunakan untuk berolahraga dan juga untuk melepaskan lelah setelah aktifitas keseharian, airnya yang jernih alami dan dingin membuat pegal-pegal jadi hilang.
3. Embung Wakelan 
    Embung wakelan adalah penampungan air yang dibangun oleh Das Brantas dengan kondisi disekelilingnya hutan rakyat sehingga membuat asrinya pemandangan disana dan sangat layak digunakan untuk bersantai ria.
4. Taman dan Camping Ground Watu Payung
    Akses mudah dipinggir jalur lintas selatan dan fasilitas permainan Game War dan Camp lengkap. Watu paying dibuat dengan biaya swadaya masyarakat karena atas kesadaran pentingnya pariwisata sebagai kebutuhan olahraga untuk menuju kesehatan jasmani rohani. 
                                                                       
                                                                                 V. UMKM
              Produk-produk UMKM yang berada di Desa Dongko beragam dan dapat digunakan sebagai souvenir seperti kerajinan batik tulis, batik sibori, batik eco print bahkan ada produk kerajinan bamboo yang sudah tembus pada pasar internasional. Diantaranya yaitu ;

1. Batik Eco Print
    Batik ECO PRINT ini merupakan kegiatan dari kelompok  ibu-ibu PEKA yang kwalitasnya tidak kalah dengan batik-batik lainya.
2. Pandai Besi
   Kerajinan pandai besi di Dongko juga bisa mendongkrak UMKM karena produk-produk alat pertanianya bisa sampai ke luar daerah dan berkwalitas.
3. Kerajinan Wayang Kulit
4. Pengrajin sangkar burung
5. Pengrajin pernak-pernik Pakaian Jaranan
6. Pengrajin Bambu
    Di Desa Dongko mempunyai pengrajin bambu yang dapat diandalkan karena banyak wisatawan dari luar daerah juga Mahasiswa  datang ke Dongko untuk belajar kerajinan bamboo . Sedangkan produknya antara lain: tusuk gigi, tusuk sate, tusuk buah, sedotan dari bambu, cangkir bambu, Guitar dari bamboo, nampan, sendok, dan masih banyak lagi. Untuk pemasaranya  sudah sampai di Bali bahkan akhir-akhir ini sampai di export ke Eropa.
7. Produk Pertanian yang Menjuarai Even Jawa Timur
    Produk menarik dari bidang pertanian yaitu pengembang budidaya ketela rambat jenis Gadingdong yang merupakan hasil teknologi klon warga Dongko sendiri, sedangkan hasilnya dan rasanya tidak kalah dengan ketela rambat Cilembu yang sudah terkenal itu. Dan kegiatan pertanian ini dilakukan dilahan sawah dan dipinggir sungai sehingga pemandangan cukup indah digunakan untuk berwisata melepas lelah sambil belajar budidaya ketela rambat Gadingdong.
8. Produk Jajanan
    Tidak ketinggalan usaha Jajanan binaan dari KOPWAN Desa Dongko juga menghasilkan produk-produk jajanan yang tidak kalah menariknya dengan daerah lain. Antara lain ada ; Minuman Kopi Suwuk / kopi tubruk, kopi lalapan, wedang uwuh, wedang alang-alang, rondhe. Masakan  ; jangan menir, rujak uleg, lodeh tempe, buntil ikan asin, emplek endog, krupuk pasir, kripik tempe, krecek, kolong, utri, kucur, srabi, tempe debog, tempe lamtoro, dan lain-lain.

                                                                           VI. Penutup

             Demikian gambaran umum tentang Desa Wisata Budaya ? Bumi Turonggo Yakso? Dongko secara singkat kami sampaikan, semoga bisa bermanfaat bagi kita semua dan kedepanya Desa Wisata Dongko  dapat berkembang dengan baik sehingga bisa bermanfaat bagi wisatawan yang datang ke Desa Wisata Budaya Dongko danberefek pada peningkatan perekonomian masyarakat yang akirnya dapat  membawa kesejahterakan masyarakat.

                                                                                                                                           Dongko, 18 Juni  2022

                 Mengetahui                                                                                                Ditulis Oleh
        Kepala Desa Dongko                                                                      Pokdarwis Giri Dewata Dongko     

 

 





Fasilitas

ATMs

Balai Pertemuan

Cafetaria

Jungle Tracking

Kamar Mandi Umum

Kios Souvenir

Kuliner

Musholla

Selfie Area

Spot Foto

Tempat makan

Wifi Area

Atraksi