Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat
Menurut hikayat/cerita yang diperdapat dari tokoh masyarakat kenagarian Simpang . Nagari Simpang mulai di huni pada tahun 800 an. Berawal dari pertemuan Datuak Putiah dan rombongan Rajo Iskandar di Batang Marambuang. Sedangkan kata ?Simpang? berasal dari kata ? basimpang ? diambil dari ucapan yang diucapkan Datuak Putiah saat akan berpisah dengan dan berbagi ulayat dengan Rajo Iskandar Datuak Putiah,Rajo Iskandar beserta rombongan berasal dari daerah Sumani.
Nagari Simpang dihuni oleh tujuh suku yang dikepalai oleh Ninik Mamak Anak Nan Batujuah. Secara Adat beraja kepada datuak Bagindo Kali yang berdomisili di Nagari Koto Kaciak, dikepalai oleh Ninik Mamak Basa Nan Batigo.
Tercatat Pemerintah Nagari Simpang ada sebelum tahun 1927. Pemerintahan pertama yang diketahui dibawah kepemimpinan Jatin Dt. Putiah. Dari awal berdiri hingga hari ini telah terjadi18 kali pergantian kepemimpinan di Nagari Simpang dan 2 kali Perubahan Bentuk Pemerintahan dari Pemerintahan Nagari ke Pemerintahan Desa pada Tahun 1983 . Perubahan Dari Pemerintahan Desa ke Pemerintahan Nagari kembali pada Tahun 2001.
Secara Administratif Pemerintahan Nagari Simpang berbatasan dengan :
di Nagari Simpang sampai saat inimasyarakat masih mempertahankan tradisi budaya atau adaik salingka nagari. Kebudayaan tersebut meliputi Kesenian Tradisional,Pesta Perkawinan,Batagak Panghulu dan Pesta Kaua Padi danlain sebaginya. Dinagari Simpang terdapat 7 (Tujuh) Group Kesenian Ronggeng dan 3 (Tiga) Kesenian Diki Pano
Disamping itu di Nagari Simpang masih dilaksanakan tradisi Alek Kaua Padi yang dilaksanakan di Masjid dan Mushalla yang ada di Nagari Simpang dengan makanan lamang dan makan bajamba ( batalam ). Dimasyarakat juga masih terdapat kegiatan Julo-juloan,Sarikat /Kumpulan karajo yang masih ada sampai sekarang.
-
© Copyright 2021. Kemenparekraf RI
