Kabupaten Sumedang, Jawa Barat
Desa Wisata Nangorak Sanghiang Sri : Keajaiban Alam di Kaki Gunung Kareumbi
Desa Wisata Nangorak Sanghiang Sri atau dengan nama asli Desa Margamekar merupakan sebuah desa tersembunyi di wilayah Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Desa ini menawarkan pesona tak terlupakan bak surga alam. Dengan keindahan alamnya yang memukau, Desa Wisata Sanghiang Sri telah menjadi destinasi favorit para wisatawan yang mencari ketenangan, keasrian, dan petualangan.
Lokasi desa ini berada di bagian tengah wilayah kecamatan dan memanjang ke bagian selatan hingga perbatasan Kecamatan Cimanggung di kawasan kaki Gunung Kareumbi bagian timur. Jaraknya sekitar enam kilometer dari pusat Kecamatan Sumedang Selatan.
Secara topografis, wilayah Desa Margamekar memiliki bentang permukaan tanah berupa lereng. Berdasarkan kelompok ketinggian desa ini terletak di antara 720 - 1.103 dpl dari permukaan laut. Desa Margamekar berbatasan dengan:
Desa Margamekar merupakan salah satu desa dari sepuluh desa dan empat kelurahan yang ada di Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Desa Margamekar berdiri pada Tanggal 31 Januari 1980 yang dulu bernama Desa Margasuka. Kemudian mengalami pemekaran dipecah menjadi 2 Desa yaitu Desa Margamekar dan Desa Sukajaya. Desa Margamekar terdiri dari 4 Dusun, 9 Rukun Warga dan 30 Rukun Tetangga. Masyarakat Desa Margamekar termasuk masyarakat agamis dan taat menjalankan syariat Islam, tingkat kesadaran pendidikan di Desa Margamekar tergolong cukup tinggi, baik itu pendidikan formal maupun non formal.
Administratif, Desa Margamekar terbagi menjadi sembilan wilayah Rukun Warga (RW) dan tiga puluh Rukun Tetangga (RT). Luas wilayah desa Margamekar adalah : 1.979,67 ha, terdiri dari berbagai jenis tanah yang meliputi :
Desa Margamekar juga memiliki daya tarik wisata alam, salah satunya adalah Curug Sabuk. Curug ini terletak di kawasan Dusun Nangorak, Desa Margamekar, Sumedang Selatan. Curug Sabuk menawarkan keindahan dan ketenangan, serta tersembunyi di bawah kaki Gunung Kareumbi.
© Copyright 2021. Kemenparekraf RI
