Masjid Besar Ainul Yaqin Sunan Giri

Giri, Kabupaten Gresik

Masjid Besar Ainul Yaqin Sunan Giri

Harga Mulai: 0

Masjid Sunan Giri

Masjid Besar Ainul Yaqin Sunan Giri yang awalnya bernama Masjid Jamik Sunan Giri adalah salah satu tempat ibadah peninggalan/warisan dari Wali Allah Kanjeng Sunan Giri. Suatu nama yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat gresik dan jawa timur, yaitu nama dari seorang wali diantara Wali Songo (Wali Sembilan) di tanah Jawa. Nama beliau ini menurut catatan sejarah ada empat nama :

  1. Muhammad Ainul Yaqin, nama ini pemberian dari ayahanda ( beliau ) Maulana Ishaq.
  2. Raden Paku, nama pemberian dari gurunya, yaitu Raden Rahmatullah ( Sunan Ampel Surabaya).
  3. Raden Samudra, nama pemberian dari ibu angkatnya yaitu Nyi Ageng Pinatih Gresik.
  4. Perabu Satmoto ( Prabu Satmata ), adalah nama gelar pemberian para wali sesudah wafatnya Sunan Ampel dimana beliau kemudian diangkat oleh para wali sebagai pimpinan Wali Sembilan di tanah Jawa.

Maka tepatlah bagi masyarakat untuk memberikan nama Masjid Giri dengan nama Masjid Jamik Sunan Giri ( sekarang namanya menjadi Masjid Besar Ainul Yaqin Sunan Giri ). Karena disamping masjid tersebut dibangun oleh Sunan Giri juga erat hubungannya dengan sejarah perjuangan Sunan Giri dalam menyebarkan agama islam. Sejarah pendirian Masjid Sunan Giri sudah banyak diketahui orang tidak saja oleh masyarakat Giri sendiri, bahkan oleh siapapun yang pernah berkunjung dan masuk Masjid Giri. Karena fakta sejarah secara jelas tertulis dengan bahasa arab dalam bentuk ukiran yang menghiasi pintu sebelah selatan dan tengah. Penulisan ini dilakukan oleh Almarhum H. Ya’kub Rekso Astono pada tahun 1857 Masehi.

Sekarang Masjid Besar Ainul Yaqin Sunan Giri ini masih tetap ada dan terpelihara dengan baik. Menurut catatan sejarah masjid ini telah mengalami pembangunan/rehabilitasi lima kali, yaitu :

  1. Pada tahun 1399 Saka ( 1476 Masehi-Penyalin ) pembangunan oleh Kanjeng Sunan Giri
  2. Pada tahun 1407 Saka Perubahan nama yang semula Musholla atau Surau menjadi Masjid Jam’
  3. Pada tahun 1544 M Pemindahan Masjid dari bukit Kedaton ke bukit Giri oleh Nyi Ageng Kabunan
  4. Pada tahun 1857 M Perluasan Pembangunan oleh H. Ya’kub Rekso Astomo
  5. Pada tahun 1950 M Perbaikan oleh H. Zainal Abidin ( Juru Kunci Makam )
  6. Pada tahun 1957 M Perbaikan oleh Panitia Kesejahteraan Makam dan Masjid Sunan Giri
  7. Pada tahun 1979 M Pembangunan Perluasan oleh Panitia Perluasan Masjid Jamik Sunan Giri.

Hingga sekarang Masjid Besar Ainul Yaqin Sunan Giri terus melakukan pemeliharaan dan perbaikan/renovasi tanpa mengurangi nilai sejarah yang ada.



Fasilitas

Kamar Mandi Umum

Musholla